Rabu, 29 Oktober 2014

Sosok 1

SOSOK
18 OKTOBER 2014
MEMBESARKAN POSONG DARI NOL oleh Regina Rukmorini
Zunianto adalah sosok yang berani mengambil keputusan untuk memilih membangun kota Posong sebagai objek wisata alam di antara tujuh gunung, yaitu Gunung Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Andong, Merapi, Merbabu dan Muria. Dimulai dari rutinitas pekerjaan Zunianto dulu di hotel, Ia dituntut harus pulang pada dini hari selama 13 tahun, suatu kali ia terpana akan pemandangan matahari terbit yang indah dari kawasan Posong dan dia abadikan pada kameranya. Hasil jepretannya itu dia pajang di lobi hotel dan menarik perhatian para tamu hotel, merekapun meminta diantarkan ke Posong, yang Zuniantolah sebagai pemandu mereka melewati jalan yang berbatu dan sempit, yang berlanjut hingga Zunianto berhenti bekerja..
            Karena minat wisatawan ke Posong cukup besar, Zunianto lalu mengajak teman-teman dari Jogoreso untuk mengelolanya, dia mengajak 63 orang untuk bergabung tetapi hanya 13 orang yang bertahan. Zunianto bersama timnya membuat rencana jadwal perjalanan ke Posong dalam satu paket desa wisata sehingga ketenaran Posong terdengar sampai ke Pemerintah Kabupaten Temanggung, hingga Bekti Prijono, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga serta bupati ikut berkunjung.
Biaya yang didapat dari pengajuan proposal permohonan untuk pengembangan posong senilai 275juta melalui pemerintah Desa Tlahab dari 500juta yang diajukan, dana itu untuk membuat toilet, area parkir dan perbaikan akses jalan. Setahun pertama kelompok Jogoreso tidak menetapkan biaya tiket yang harus dibayar, setelah itu menetapkan tiket parkir pada kendaraan untuk biaya operasional
Tahun 2012 pemerintah Desa Tlahab terlibat dalam pengelolaan Posong yang notabene pemasukannya dibagi dua. Posong mendapat Rp 900 juta lagi dari Rp 1 miliar yang diajukan dari pemerintahan Kabupaten Temanggung. Walaupun Zunianto banyak mendapat cibir karena biaya sebesar itu, Zunianto tetap mempresentasikan rencana pengembangan Posong kepada pemerintah desa dan perwakilan warga sebagai fasilitas area kamping, kamera, teropong, sarana perkantoran, penambahan kamar mandi dan kegiatan promosi.
Posong ditetapkan sebagai badan usaha milik desa oleh pemerintah kecamatan dan desa dan mulai merekrut 1 orang di bagian akuntasi, 1 tenaga pemasaran, 1 orang bagian humas, 10 anggota staf pembantu, serta Zunianto sebagai direktur serta dibentuk badan pengawas obyek wisata Posong dengan pendapatan 20-25 juta perbulan.
Zunianto sebagai direktur objek wisata baru melatih, mengajari dan memotivasi anak buahnya yang semula berprofesi sebagai petani, tak bisa berbahasa Inggris dan umumnya lulusan SMP dari nol. Kemahirannya melakukan beragam permainan luar ruang (outbound) diterapkan oleh Zunianto secara otodidak dari buku, video dan internet yang membuat kinerja karyawan menjadi percaya diri  dan mampu memimpin rombongan
Berhenti bekerja di hotel merupakan keputusan paling sulit yang ia ambil, dia meyakini jika ia tetap bekerja di hotel ia tidak akan berkembang lebih baik. Dia menetapkan karyawannya untuk hanya bekerja 3 tahun saja agar mereka bisa memiliki kreativitas untuk berwirausaha sendiri. Bagi Zunianto, bukan hanya roda ekonomi yang berkembang tetapi juga harus menyelamatkan lahan pertanian dan kekayaan alam desa yang terancam dialihfungsikan  dan dibeli investor.


Komentar Pribadi: Sikap rasa percaya diri dan keberanian mengambil keputusan yang besar pada diri Zunianto merupakan sikap yang harus dicontoh untuk menjadikan manusia yang tangguh, karena Zunianto tahu bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan potensinya masing-masing sehingga menurut dia, manusia harus mengembangkan pribadinya dengan mempresentasikan potensi tersebut. Bagi  Zunianto, meyakini bahwa kerja keras tidak menghasilkan hal yang sia-sia tetapi kadangkala kita sebagai manusia, takut untuk mengambil resiko yang besar dan tidak berusaha mencoba mengulanginya dengan tekun lagi. Menurut saya, sosok Zunianto telah berhasil mengubah pola pikir manusia tersebut dengan sikap dermawannya yang mengambil bagian untuk menjadikan manusia lain untuk berpikir kreatif 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar