SOSOK
18 OKTOBER 2014
MEMBESARKAN POSONG DARI NOL oleh Regina Rukmorini
Zunianto
adalah sosok yang berani mengambil keputusan untuk memilih membangun kota
Posong sebagai objek wisata alam di antara tujuh gunung, yaitu Gunung Sindoro,
Sumbing, Telomoyo, Andong, Merapi, Merbabu dan Muria. Dimulai dari
rutinitas pekerjaan Zunianto dulu di hotel, Ia dituntut harus pulang pada dini
hari selama 13 tahun, suatu kali ia terpana akan pemandangan matahari terbit
yang indah dari kawasan Posong dan dia abadikan pada kameranya. Hasil
jepretannya itu dia pajang di lobi hotel dan menarik perhatian para tamu hotel,
merekapun meminta diantarkan ke Posong, yang Zuniantolah sebagai pemandu mereka
melewati jalan yang berbatu dan sempit, yang berlanjut hingga Zunianto berhenti
bekerja..
Karena
minat wisatawan ke Posong cukup besar, Zunianto lalu mengajak teman-teman dari
Jogoreso untuk mengelolanya, dia mengajak 63 orang untuk bergabung tetapi hanya
13 orang yang bertahan. Zunianto bersama timnya membuat rencana jadwal
perjalanan ke Posong dalam satu paket desa wisata sehingga ketenaran Posong
terdengar sampai ke Pemerintah Kabupaten Temanggung, hingga Bekti Prijono,
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga serta bupati ikut
berkunjung.
Biaya yang didapat dari
pengajuan proposal permohonan untuk pengembangan posong senilai 275juta melalui
pemerintah Desa Tlahab dari 500juta yang diajukan, dana itu untuk membuat
toilet, area parkir dan perbaikan akses jalan. Setahun pertama kelompok
Jogoreso tidak menetapkan biaya tiket yang harus dibayar, setelah itu
menetapkan tiket parkir pada kendaraan untuk biaya operasional
Tahun 2012 pemerintah
Desa Tlahab terlibat dalam pengelolaan Posong yang notabene pemasukannya dibagi
dua. Posong mendapat Rp 900 juta lagi dari Rp 1 miliar yang diajukan dari
pemerintahan Kabupaten Temanggung. Walaupun Zunianto banyak mendapat cibir
karena biaya sebesar itu, Zunianto tetap mempresentasikan rencana pengembangan
Posong kepada pemerintah desa dan perwakilan warga sebagai fasilitas area
kamping, kamera, teropong, sarana perkantoran, penambahan kamar mandi dan
kegiatan promosi.
Posong ditetapkan
sebagai badan usaha milik desa oleh pemerintah kecamatan dan desa dan mulai
merekrut 1 orang di bagian akuntasi, 1 tenaga pemasaran, 1 orang bagian humas,
10 anggota staf pembantu, serta Zunianto sebagai direktur serta dibentuk badan
pengawas obyek wisata Posong dengan pendapatan 20-25 juta perbulan.
Zunianto sebagai
direktur objek wisata baru melatih, mengajari dan memotivasi anak buahnya yang
semula berprofesi sebagai petani, tak bisa berbahasa Inggris dan umumnya
lulusan SMP dari nol. Kemahirannya melakukan beragam permainan luar ruang
(outbound) diterapkan oleh Zunianto secara otodidak dari buku, video dan
internet yang membuat kinerja karyawan menjadi percaya diri dan mampu memimpin rombongan
Berhenti bekerja di
hotel merupakan keputusan paling sulit yang ia ambil, dia meyakini jika ia
tetap bekerja di hotel ia tidak akan berkembang lebih baik. Dia menetapkan
karyawannya untuk hanya bekerja 3 tahun saja agar mereka bisa memiliki
kreativitas untuk berwirausaha sendiri. Bagi Zunianto, bukan hanya roda ekonomi
yang berkembang tetapi juga harus menyelamatkan lahan pertanian dan kekayaan
alam desa yang terancam dialihfungsikan
dan dibeli investor.
Komentar Pribadi: Sikap
rasa percaya diri dan keberanian mengambil keputusan yang besar pada diri
Zunianto merupakan sikap yang harus dicontoh untuk menjadikan manusia yang tangguh,
karena Zunianto tahu bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan potensinya
masing-masing sehingga menurut dia, manusia harus mengembangkan pribadinya
dengan mempresentasikan potensi tersebut. Bagi Zunianto, meyakini bahwa kerja keras tidak
menghasilkan hal yang sia-sia tetapi kadangkala kita sebagai manusia, takut
untuk mengambil resiko yang besar dan tidak berusaha mencoba mengulanginya
dengan tekun lagi. Menurut saya, sosok Zunianto telah berhasil mengubah pola
pikir manusia tersebut dengan sikap dermawannya yang mengambil bagian untuk
menjadikan manusia lain untuk berpikir kreatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar