Jumat, 31 Oktober 2014

Sosok 4

Sosok 25 April 2014
Setengah Abad Menjadi Peniup Pereret Lombok

Oleh Khaerul Anwar
Nurasi adalah sosok seniman peniup Pereret di Lombok yang telah mengangkat pamor grup gamelan Jaran Kumput yang dipimpinnya. Pereret adalah alat tiup yang suaranya mirip dengan klarinet  yang berfungsi sebagai melodi sekaligus dirigen pada orkestra gamelan. Narasi bersama kelompoknya sering diundang warga beberapa desa untuk acara pernikahan, khitanan dan hajatan lainnya dengan memerlukan Jaran Kamput. Jaran kamput berarti sepasang Kuda jantan-betina yang terbuat dari kayu berfungsi untuk mengusung pengantin lelaki-perempuan ataupun anak yang akan dikhitan saat acara arak-arakan  yang diramaikan dengan iringan gamelan
Dengan upah yang tidak seberapa, Nurasi memperoleh Rp 1.5 juta – Rp 3 juta dan juga dibagikan kepada 30 orang anggota kelompoknya, Nurasi menggelar acara joget pada malam hari dalam arena yang dikelilingi penonton atas izin sang tuan rumah dengan diiringi gamelan. Joget menampilkan seorang perempuan penari yang menyentuhkan kipas pada salah satu penonton.
Di usia Nurasi yang sudah berumur 63 tahun, Nurasi mulai merasa risau karena sampai saat ini belum ada pengganti Nurasi sebagai peniup Pereret, dari sekitar 30 orang yang berminat umumnya mereka hanya sampai mengetahui teknik dasar lalu berhenti dan nurut mengikuti setiap kali pentas. Walaupun Nurasi menginginkan pengganti seperti dia, tapi dia cukup mengetahui bahwa meniup Pereret tidaklah mudah, karena pereret memiliki sripit (dua lembar daun lontar berbentuk trapesium), tujuh lubang pada bagian depan batangnya, ditambah satu lubang di belakang batangnya
Kemampuan Nurasi mengetahui tehnik tinggi-rendahnya suara sudah dipelajari sejak berumur 15 tahun. Dia mengerti setiap nada pereret yang mirip dengan tangga lagu nada. Dia memainkan alat tersebut secara otodidak dengan membuka tutup jarinya pada lubang-lubang yang ada di pereret tersebut untuk menjadikannya sebuah lagu. Di kala itu, Tidaklah mudah bagi Nurasi untuk mendapatkan alat tersebut tetapi dengan semangat pantang menyerah dia meminjam dari sang ayah, guru dan seniornya.
Kondisi keuangan yang tidak memungkinkan Narasi untuk lanjut sekolah, Narasi mempunyai banyak waktu untuk mengabdi pada kelompok gamelan  dan membantu orangtuanya. Sederet pengalaman dengan pereret mengingatkan dia akan pujaan hatinya, dengan meniup pereret, sang kekasih mendengar bahwa Nurasi datang disekitar rumahnya.

Komentar pribadi: sikap Nurasi ini jelas mengatakan kita untuk tetap melestarikan budaya meniup pereret itu, Nurasi merupakan contoh masyarakat akan kepeduliannya pada budaya di Indonesia. Seringkali kita menyepelekan budaya-budaya atau seniman-seniman itu pada jaman modern ini. Hilangnya rasa kepekaan pada masyarakat seperti Nurasi mengingatkan kita bahwa budaya seperti itulah yang menjadikan ciri khas bangsa Indonesia itu sendiri karena manusia pada jaman ini akan lebih memilih sesuatu hal yang dipandang mewah.

Sosok 3

Melawan Narkoba dan HIV/AIDS


            Akhir Juni 2014 Andi Muhammad Aslam yang berumur 39 tahun menerima penghargaan dari Wakil Presiden Boediono sebagai tokoh penggiat penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
Aslam, pada tahun 2002, menjejak Bontang, kota kecil yang berjarak 100 kilometer dari ibu kota Kalimantan Timur, Samarinda. Dia berniat hanya jalan dan keluyuran di kota itu. Dia menginap di rumah seorang kerabatnya untuk bersantai sejenak dari rutinitas pekerjaan di sebuah lembaga swadaya masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, pada saat itu Aslam malah tertarik dengan kawasan Prostitusi Prakla. Ia Tak bosan-bosan menggali cerita dari para pekerja seks komersial (PSK), mucikari, preman, dan siapa pun yang dia temui. Apa yang dia lihat, amati dan renungkan membuat aslam memberikan suatu kesimpulan yaitu masalah sosial ternyata selalu lebih rumit dan larinya lebih cepat daripada ilmu sosial.
Pada saat itu Bontang masih dalam keadaan sepi. Tetapi kota ini salah satu tujuan para awak kapal, juga para pekerja, untuk berbelanja, dan tentu saja berwisata seks. Ada bahaya di sini, seperti HIV/AIDS.  Namun, saat itu, HIV/AIDS ataupun penyalahgunaan narkoba masih belum menjadi perhatian. Para PSK Belum ada Topik soal kesehatan yang  mereka bicarakan karena masih berkompetisi mendpatkan konsumen karena menyangkut dengan uang
Awalnya Aslam hanya menanyakan tentang penyebab PSK yang sedang sakit. Akhirnya cerita demi cerita keluar. Aslam pun mendengarkannya dan menjadi teman ceritanya. Aslam juga menyampaikan soal HIV/AIDS dan apa bahayanya. Namun, ia tidak sampai pada anjuran agar mereka langsung keluar dari pekerjaan sebagai PSK karena bukan hal mudah.
Menurut Aslam PSK adalah orang yang depresi. Mereka bisa dengan mudah lari mencari pelampiasan. Dalam hal ini, minuman keras dan narkoba adalah yang paling dekat. Karena itulah Aslam memberikan penyadaran kepada mereka akan risiko tertular HIV/AIDS bersamaan dengan narkoba.
Aslam pada tahun 2003, menyewa rumah dan mendirikan lembaga advokasi dan rehabilitasi sosial, yang diberi nama Yayasan Laras. Pemerintah Kota Bontang memberikan dana untuk upaya yang dilakukakan Aslam. Aslam mengajak beberapa teman untuk membantunya memberikan konseling dan merekrut dokter.
Dari 100 PSK yang mengikuti konseling, yang bisa meninggalkan pekerjaannya yaitu maksimal 2 orang. Hal ini dikarenakan PSK meskipun mempunyai pekerjaan lain namun tetap saja menjadi PSK agar pemasukan hariannya bertambah.
Namun, Aslam sudah mencanangkan ”perang sampai akhir” untuk upaya penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba. Sesuatu yang baik pasti akan ada hasilnya. Pasti ada hasilnya ketika sudah 30.000 lebih orang pernah berkonsultasi ke Laras sejak yayasan ini berdiri 11 tahun lalu.
Dari 3,5 juta warga Kaltim-Kaltara, ada 100.000 pengguna narkoba. sehingga Di sisi lain, jumlah PSK tak terhitung. Sehingga Aslam pun menyatakan bahwa Perang belum usai, ia tetap berusaha untuk mengupayakan penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba.
Komentar saya dalam hal ini yaitu Sosok Aslam yang mendirikan suatu yayasan sebagai konselling bagi pengguna HIV/AIDS dan narkoba merupakan suatu niat yang sangat baik. Niat Aslam menyadarkan para pengguna HIV/AIDS dan narkoba  dia lakukan dengan ikhlas karena rela meluangkan waktunya. Walaupun sampai saat ini Aslam belum mampu menangani semua pengguna HIV/AIDS dan narkoba namun ia tidak putus asa karena ia yakin bahwa sesuatu hal yang baik pasti mempunyai hasil. Dia tidak pernah putus asa dalam memberikan kesadaran terhadap pengguna HIV/AIDS dan narkoba untuk berhenti. Dia merupakan sosok yang teguh pada pendirian karena tetap berjuang untuk mengupayakan apa yang ingin dia harapkan yaitu berkurangnya pengguna HIV/AIDS dan narkoba.

Sosok 2


Sosok 26 Juni 2014-10-31

Koro Pedang sebagai Alternatif Kedelai

Oleh Rini Kustiasih

Dini adalah sosok perempuan yang menekuni karirnya pada bidang pertanian, dengan modal studinya di Departemen Agronomi dan Hortikultura di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Memang sejak awal dia sudah mempunyai latar belakang keluarga petani, dia beberapa kali meriset komoditas pertanian, termasuk koro pedang tahun 2010. Koro pedang diyakini Dini bisa menjadi alternatif bagi keledai, kadar protein antara kedelai dan koro pedang tidak berbeda jauh sehingga koro pedang merupakan alternatif bagi pemenuhan kebutuhan protein nabati.
                Tingginya ketergantungan Indonesia akan kedelai impor, Dini mulai membudidayakan koro pedang yang menyerupai kacang panjang dengan buluh-buluh lebih besar ini yang ditanam di tanah Indonesia berjenis tanaman tropis. Koro pedang merupakan vegetasi yang tidak terlalu memerlukan perawatan khusus yang dia tempatkan di lahan Perhutani penduduk Sumedang. Dengan bantuan kakek-neneknya yang petani, Dini yang baru lulus kuliah tahun 2012, mulai mendekati para petani di Sumedang untuk merintis penanaman koro pedang.
                Dini mulai mengadakan pertemuan-pertemuan dengan warga dan RT setempat, dia menyediakan konsep dan menyampaikan visi ke depan tentang masa depan budidaya korong pedang itu. Melalui kakeknya, Dini belajar tentang pendekatan petani dengan contoh. Dengan lahan seluas 9 hektar dan hasil yang memuaskan pada panen pertama dan kedua, banyak petani ikut serta dalam menanam koro pedang dan menjualnya kepada pembeli melalui Dini menggunakan sistem plasma.
Tahun 2010, dia menjadi peserta Entrepreneurship Camp, dia menjalin jaringan dengan pengusaha peternakan yang akan membuat kontrak pembelian koronya. Dini bekerja sama dengan pengusaha peternakan untuk menjadikan koro pedang sebagai pakan ternak. Koro pedang dihargai Rp 3200 per kilogram, hasil penjualan panen tsb akan dipotong untuk biaya modal yang dikeluarkan di awal.
Koro pedang mulai dilirik sekitar 20 keluarga petani pada lahan 5 hektar, mereka mendapatkan lapangan pekerjaan baru dengan upah bervariasi, laki-laki mendapatkan Rp 35000-Rp 40000 perhari sedangkan perempuan mendapatkan 25000-30000 perhari. Karena belum banyak pemain yang membudidayan koro pedang ini diyakini Dini sebagai Potensi Besar untuk mengembangkan koro pedang sampai keluar negri dan sudah terdengar oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka yang sudah membawa sampel koro pedang dalam pameran pertanian di Turki


Komentar Pribadi saya: Sosok Dini ini mengajarkan kita bahwa ketika kita menekuni dan dipercayai apa yang menjadi profesi kita, pastilah kita akan menuai banyak dari apa yang telah kita tabur. Dini menunjukkan sikap kerendahatiannya dengan tidak mementingkan keuntungannya sendiri melainkan membuat lapangan pekerjaan yang baru bagi kaum petani. 

Rabu, 29 Oktober 2014

Sosok 1

SOSOK
18 OKTOBER 2014
MEMBESARKAN POSONG DARI NOL oleh Regina Rukmorini
Zunianto adalah sosok yang berani mengambil keputusan untuk memilih membangun kota Posong sebagai objek wisata alam di antara tujuh gunung, yaitu Gunung Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Andong, Merapi, Merbabu dan Muria. Dimulai dari rutinitas pekerjaan Zunianto dulu di hotel, Ia dituntut harus pulang pada dini hari selama 13 tahun, suatu kali ia terpana akan pemandangan matahari terbit yang indah dari kawasan Posong dan dia abadikan pada kameranya. Hasil jepretannya itu dia pajang di lobi hotel dan menarik perhatian para tamu hotel, merekapun meminta diantarkan ke Posong, yang Zuniantolah sebagai pemandu mereka melewati jalan yang berbatu dan sempit, yang berlanjut hingga Zunianto berhenti bekerja..
            Karena minat wisatawan ke Posong cukup besar, Zunianto lalu mengajak teman-teman dari Jogoreso untuk mengelolanya, dia mengajak 63 orang untuk bergabung tetapi hanya 13 orang yang bertahan. Zunianto bersama timnya membuat rencana jadwal perjalanan ke Posong dalam satu paket desa wisata sehingga ketenaran Posong terdengar sampai ke Pemerintah Kabupaten Temanggung, hingga Bekti Prijono, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga serta bupati ikut berkunjung.
Biaya yang didapat dari pengajuan proposal permohonan untuk pengembangan posong senilai 275juta melalui pemerintah Desa Tlahab dari 500juta yang diajukan, dana itu untuk membuat toilet, area parkir dan perbaikan akses jalan. Setahun pertama kelompok Jogoreso tidak menetapkan biaya tiket yang harus dibayar, setelah itu menetapkan tiket parkir pada kendaraan untuk biaya operasional
Tahun 2012 pemerintah Desa Tlahab terlibat dalam pengelolaan Posong yang notabene pemasukannya dibagi dua. Posong mendapat Rp 900 juta lagi dari Rp 1 miliar yang diajukan dari pemerintahan Kabupaten Temanggung. Walaupun Zunianto banyak mendapat cibir karena biaya sebesar itu, Zunianto tetap mempresentasikan rencana pengembangan Posong kepada pemerintah desa dan perwakilan warga sebagai fasilitas area kamping, kamera, teropong, sarana perkantoran, penambahan kamar mandi dan kegiatan promosi.
Posong ditetapkan sebagai badan usaha milik desa oleh pemerintah kecamatan dan desa dan mulai merekrut 1 orang di bagian akuntasi, 1 tenaga pemasaran, 1 orang bagian humas, 10 anggota staf pembantu, serta Zunianto sebagai direktur serta dibentuk badan pengawas obyek wisata Posong dengan pendapatan 20-25 juta perbulan.
Zunianto sebagai direktur objek wisata baru melatih, mengajari dan memotivasi anak buahnya yang semula berprofesi sebagai petani, tak bisa berbahasa Inggris dan umumnya lulusan SMP dari nol. Kemahirannya melakukan beragam permainan luar ruang (outbound) diterapkan oleh Zunianto secara otodidak dari buku, video dan internet yang membuat kinerja karyawan menjadi percaya diri  dan mampu memimpin rombongan
Berhenti bekerja di hotel merupakan keputusan paling sulit yang ia ambil, dia meyakini jika ia tetap bekerja di hotel ia tidak akan berkembang lebih baik. Dia menetapkan karyawannya untuk hanya bekerja 3 tahun saja agar mereka bisa memiliki kreativitas untuk berwirausaha sendiri. Bagi Zunianto, bukan hanya roda ekonomi yang berkembang tetapi juga harus menyelamatkan lahan pertanian dan kekayaan alam desa yang terancam dialihfungsikan  dan dibeli investor.


Komentar Pribadi: Sikap rasa percaya diri dan keberanian mengambil keputusan yang besar pada diri Zunianto merupakan sikap yang harus dicontoh untuk menjadikan manusia yang tangguh, karena Zunianto tahu bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan potensinya masing-masing sehingga menurut dia, manusia harus mengembangkan pribadinya dengan mempresentasikan potensi tersebut. Bagi  Zunianto, meyakini bahwa kerja keras tidak menghasilkan hal yang sia-sia tetapi kadangkala kita sebagai manusia, takut untuk mengambil resiko yang besar dan tidak berusaha mencoba mengulanginya dengan tekun lagi. Menurut saya, sosok Zunianto telah berhasil mengubah pola pikir manusia tersebut dengan sikap dermawannya yang mengambil bagian untuk menjadikan manusia lain untuk berpikir kreatif 

Definisi berpikir kritis, logika dan Fallacy

Berpikir Kritis

Sejak kanak-kanak manusia sudah memilki kecenderungan dan kemampuan untuk berpikir. Kecenderungan manusia memberi arti pada berbagai hal dan kejadian di sekitarnya yang merupakan indikasi dari kemampuan berpikir atau terbentuknya aktivitas mental dan kognitf sejak manusia lahir. Kecenderungan ini dapat di temukan pada seorang anak kecil yang memandang berbagai benda di sekitarnya dengan penuh rasa ingin tahu

Strategi Berpikir Kritis di dalam Belajar
Proses dimulai dengan setiap pernyataan dari apa yang akan dipelajari, menampilkan temuan yang tidak terbatas dan pertimbangan akan kemungkinan-kemungkinan, serta kesimpulan pada pola-pola pengertian yang didasarkan pada kejadian.
Alasan-alasan, penyimpangan, dan prasangka baik para pengajar maupun para ahli membandingkan dan membentuk lembaga penilaian.


Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis
Pemikir kritis
- mengidentifikasi informasi yang relevan dan memisahkan informasi yang irelevan
- memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau mengambil keputusan

— Bukan pemikir kritis
- Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama pentingnya
- Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti

Pengertian Berpikir Kritis menurut beberapa ahli
· Gokhale (1995) dalam penelitiannya Collaborative Learning Enhances Critical Thinking menyatakan bahwa soal yang melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi dari suatu konsep.
· Ennis (dalam Hassoubah, 2004): berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan
· Sumadi Suryabrata (2002: 55) mengemukakannya dalam Pembentukan pengertian yaitu menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis, contohnya kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisis ciri-cirinya. Pembentukan pendapat yaitu meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pembentukan keputusan atau penarikan kesimpulan yaitu hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada.

Beberapa hal yang menjadi ciri khas dari pemikir kritis itu sendiri adalah:
1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada.
2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis.
3. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang kompleks

manusia adalah subjek dalam kehidupan ini. Artinya manusia akan cenderung berpikir untuk dirinya sendiri atau disebut sebagai egosentris. Dalam proses berpikir, egosentris menjadi hal utama yang harus kita hindari, sebagaimana dalam sebuah tim yang membutuhkan kerjasama yang baik. Egosentris akan membuat pemikiran kita menjadi tertutup sehingga sulit mendapatkan inovasi-inovasi baru yang dapat hadir. Pada akhirnya, sikap egosentris ini akan membawa manusia ke dalam komunitas individualistis yang tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Bukan menjadi solusi, tetapi hanya menjadi penambah masalah.
Semakin sering kita berlatih berpikir kritis secara ilmiah, maka kita akan semakin berkembang menjadi tidak hanya sebagai pemikir kritis yang ulung, namun juga sebagai pemecah masalah yang ada di lingkungan. Khususnya pemecah masalah bangsa Indonesia ini.

Sumber
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Fathurrohman,%20S.Pd.,M.Pd/Berpikir%20Kritis.pdf
http://www.studygs.net/indon/crtthk.htm
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=rja&uact=8&ved=0CBwQFjAAOAo&url=http%3A%2F%2Fwww.ditdik.itb.ac.id%2Fsoft_skills%2Fzip%2FArtikel%252001.%2520Berpikir%2520Kritis_OK.doc&ei=Ax1RVN6DB4Xe8AWQnIDoDA&usg=AFQjCNEmGqmyIvmuWESwim33lAHurNqlZQ&sig2=EdjTU_oA8KDu2ha6So2_YA&bvm=bv.78597519,d.dGc
http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-kemampuan-berpikir-kritis.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195101061976031-TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CFoQFjAH&url=http%3A%2F%2Ffk.uns.ac.id%2Fstatic%2Fmateri%2FBerpikir_Kritis-Prof_Bhisma_Murti.ppt&ei=rBdRVKmRL87t8gX5h4KoDg&usg=AFQjCNGCuqjUN5UYjfOzplH_WkO5JdSBSw&sig2=fYUaf_tzZxOJa1vCpJD4NQ&bvm=bv.78597519,d.dGc




LOGIKA

Logika merupakan studi penalaran (reasoning) yang berhubungan dengan metode berpikir..
Logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk menentukan apakah suatu argumen yang diberikan adalah valid. Dalam logika kita tertarik kepada benar atau salahnya dari pernyataanpernyataan (statemen-statemen), dan bagaimana kebenaran/kesalahan dari suatu statemen dapat ditentukan dari statemen-statemen lain.

“Logika” berasal dari kata Yunani “logos” yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu.

Secara leksikal, Oxford Dictionary mendefinisikan logika sebagai “science of reasoning, proof, thinking, or inference; particular scheme of or treatise on this; chain of reasoning, correct or incorrect use of argument, ability in argument, arguments.” Meriam Webster’s Desk Dictionary menjelaskan bahwa logika adalah “a science that deals with the rules and tests of sound thinking and proof by reasoning.”

Pengertian etimologis maupun leksikal mengenai logika sebagaimana menjadi inti pengertian logika. Pertama, logika sebagai ilmu; logika adalah elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Kedua, logika sebagai seni atau ketrampilan, yakni seni atau asas-asas pemikiran yang tepat, lurus, dan semestinya. Sebagai ketrampilan, logika adalah seni dan kecakapan menerapkan hukum-hukum atau asas-asas pemikiran itu agar bernalar dengan tepat, teliti, dan teratur.

Logika tidak mempersalahkan siapa atau dalam keadaan apa pembuat penalaran itu berada. Apakah pembuat penalaran itu waras atau tidak, bukan perhatian logika. Logika juga tidak bermaksud mempelajari sistem interaksi sosial di mana si pembuat penalaran itu berada. Bidang perhatian dan tugas logika adalah menyelidiki penalaran yang tepat, lurus, dan semestinya sehingga dapat dibedakan dari penalaran yang tidak tepat.

Logika muncul bersama dengan filsafat, logika diterima bahwa orang pertama yang melakukan pemikiran sistematis tentang logika adalah filsuf besar Yunani Aristoteles (384-322 M). menarik, karena Aristoteles sendiri tidak menggunakan istilah “logika”. Apa yang sekarang kita kenal sebagai logika, oleh Aristoteles dinamakan “Analitika” – penyelidikan terhadap argumentasi-argumentasi yang bertitik-tolak dari putusan-putusan yang benar – dan “Dialektika” – penyelidikan terhadap argumentasi-argumentasi yang bertitik-tolak dari putusan-putusan yang masih diragukan.

Menurut Aristoteles “logika” adalah persiapan yang mendahului ilmu-ilmu atau sebagai alat (organon) untuk mempraktikkan ilmu pengetahuan.
1 Menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak.
2 menambah daya berpikir abstrak sehingga melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual.
3 Mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu berdasarkan autoritas, emosi, dan prasangka
4 Logika – di masa yang sekarang dikenal sebagai “era of reason’”– membantu kita untuk mampu berpikir sendiri dan tahu memberakan yang benar dari yang palsu.
5 membantu berpikir lurus, tepat dan teratur

Macam-macam Logika
Logika dapat dibedakan atas dua macam ialah logika kodratiah dan logika ilmiah. Logika kodratiah ada pada setiap manusia karena kodratnya sebagai makhluk rasional dengan akal budi manusia dapat bekerja menurut hukum-hukum logika secara spontan atau disengaja.. Namun apabila hal yang dipikirkan itu bersifat rumit dan kompleks akal sehat saja tidak mencukupi untuk menjamin prosedur pemikiran yang tepat sebab akal sehat saja tidak dapat diuji sepenuhnya secara kritis dan ilmiah. Di sinilah kita ditantang untuk berpikir tentang caranya kita berpikir agar kita dengan sadar menerapkannya sehingga kita mempunyai kepastian akan kebenaran proses berpikir serta kepastian atas kesimpulannya. Pada tataran ini kita membutuhkan logika ilmiah sebagai penyempurnaan atas logika kodratiah. Jadi logika ilmiah adalah ilmu praktis normatif tentang hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia yang akan membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang lurus.

Sumber:
http://kuliahfilsafat.com/2009/11/22/pengertian-sejarah-dan-macam-macam-logika/
http://sutanto.staff.uns.ac.id/files/2009/10/logika-himpunan.pdf
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Buku/Matematika%20Diskrit/Bab-01%20Logika_edisi%203.pdf

KEKELIRUAN

Fallacy adalah proses penalaran atau argumentasi yg sebenarnya tidak logis, salah arah, dan menyesatkan karena melanggar kaidah-kaidah logika maupun berupa perbincangan yang menyesatkan dengan sengaja maupun tidak sengaja memasukkan hal-hal yang dapat menimbulkan kesimpulam yang tidak sah. Fallacy adalah suatu gejala berpikir yg salah yg disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya 
Sebuah kesimpulan harus ditunjang argumentasi yg benar dan sesuai nalar.
Dengan demikian, argumentasi yg dibuat adalah untuk membuktikan bahwa kesimpulan yang diperoleh dalam menalar adalah benar.

Macam Fallacy :
1. Formal Fallacy/Logical Fallacy
Sesat pikir bentuk tidak mengikuti aturan logika formal.
2. Verbal Fallacy/Logical Fallacy
Sesat pikir arti kata, pemakaian kata-kata yang salah, kemakna-gandaan dari suatu kata.
3. Non Verbal Fallacy/Material Fallacy
Sesat pikir menurut isi, menyangkut kenyataan-kenyataan yang sengaja/tidak disesatkan.

Ada banyak ragam kesalahan ketika seseorang mengungkapkan argumen-argumennya buat mendukung pernyataan yang ia yakini benar
1. generalisasi yang tergesa-gesa.
2. menganggap sebagai keniscayaan sejarah.
3. salah dalam mencari hubungan sebab akibat
4. berargumen dengan menggunakan otoritas yang tak relevan
5. berargumen dengan menyerang pribadi orang yang beragumen

Ada 3 penyebab yang dapat membuat seseorang sesat dalam mengambil kesimpulan ketika berlogika, yaitu:
◦ Sesat karena melanggar hukum-hukum logika.
◦ Sesat karena ambiguitas dalam bahasa yang digunakan.
◦ Sesat karena suatu argumen ternyata memuat premis-premis yang tidak berhubungan/relevan dengan kesimpulan yang akan dicari. Dengan kata lain, kesimpulan tidak dapat dibentuk dari premis-premis yang ada.

Senin, 20 Oktober 2014

Perkenalan Diri

Perkenalkan saya Loysa Reisha Anriani dari kelas LA64. Ini blog baru saya, saya membuat blog ini dalam rangka tugas mata kuliah filsafat dari kampus tempat saya sekarang menambah ilmu di Binus University dengan jurusan Psikologi, di blog ini saya akan membuat ringkasan dan komentar pribadi saya mengenai tokoh-tokoh yang menginspirasi rakyat Indonesia yang saya ambil dari koran kompas pada bagian "SOSOK" halaman 16. Sekiranya saya dapat mengerjakan tugas ini dengan baik dan berkenan kepada Bapak Yosef Deddy Pradipto, selaku dosen saya. Terimakasih