Selasa, 17 Maret 2015

Pengalamanku dengan Tuhan

"Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang oleh Dia yang telah mengasihi kita" - Roma 8:37. Sesekali aku terpikir, siapakah aku ini Tuhan? sehingga Kau begitu mengasihiku.
Aku memang mengenal Tuhan dari awal aku kecil, pergi ke sekolah minggu, bernyanyi untuk menyembah dan memuji Tuhan dengan teman-temanku seiman, membaca alkitab dan mendengar kotbah dari Pendeta.
Tahun demi tahun, waktu berjalan. Aku semakin mengenal Tuhan dalam hidupku, tak ada hal yang tidak kuceritakan denganNya.  Di sepanjang perjalanan hidupku, aku tahu pengenalanku akan Tuhan akan selalu berubah. Aku tahu Tuhan mau aku belajar terus untuk mengenali diriNya lebih dalam lagi, aku tahu Tuhan mau aku mengerti bagaimana Dia bekerja dalam hidupku, 
Banyak hal yang tidak kumengerti maksud Tuhan, tapi yang aku tahu maksud Tuhan selalu baik adanya.
Menurutku setiap hari adalah pengalamanku dengan Tuhan, Iya, semuanya. Dimulai dari aku bangun tidur dengan segala aktifitasnya, sampai aku kembali tidur. Pernah, ketika itu aku mempunyai teman dengan inisial B mengajakku untuk ke bekasi bertemu dengan pacarnya, orangnya asik tapi agak sedikit nakal, dan kami sudah berteman cukup lama saat itu. Ketika kami di bekasi, kami bertemu juga dengan teman dari pacarnya B ini, mereka baik dan bertingkah seperti remaja normal lainnya. Ketika hari sudah mulai sore, aku merasa bahwa kami harus segera pulang, tetapi temanku si B ini menunda-nunda untuk tidak pulang, aku sudah membujuknya dan aku mulai gusar. Perjalanan dari bekasi sampai jakarta akan memakan waktu yang lama, aku memutuskan akan pulang sendirian. Pacar si B ini mulai khawatir denganku, dan mau mengantarku ke tempat pengambilan Bis untuk ke Jakarta. Jujur, aku takut, aku baru mengenal mereka dan aku harus naik bis besar dari Bekasi sampai Jakarta. Di dalam perjalanan aku hanya gelisah dan berharap tidak ada satupun yang menggangguku. Telfonku mulai berdering, aku sangat takut untuk mengangkat panggilan dari mamaku ini karena aku tidak izin dengannya, Kemarahan mamaku memuncak karena aku belum tiba dirumah, aku berbohong dengan mengatakan aku masih di Blok M dan segera pulang. Tetapi perjalanan Bekasi-Jakarta tidaklah singkat. Telfon terus berdering ditambah ketakutanku berada di dalam bis. Aku berdoa dan berusaha tenang, bahwa Tuhan akan melindungiku sampai di rumah. Tiba di rumah lewat dari jam 9, semprotan kata mulai berlomba-lomba untuk memasuki telingaku, aku tidak bisa mengatakan yang sejujurnya sampai detik ini. Tetapi takada yang kusesali selain belajar dari kebodohanku, karena aku tahu Tuhan mau mengajariku di setiap kesalahan yang telah kulalui.
Berbicara tentang Tuhan memang tidak ada habisnya. Ketika tidak tahu harus kuliah dimana Tuhan carikan, ketika rasanya sedang ada masalah dengan teman Tuhan bantu, tidak ada hari tanpa Tuhan walaupun masalahnya terlihat berat dan tidak ada solusinya, kadang aku menangis, kadang rasanya berpikir Tuhan ada ga sih, kadang ada disaat aku merasa aku tidak butuh Tuhan, tapi selama dalam hidupku ini aku tahu Tuhan punya caraNya sendiri untuk mendekatiku. Mungkin ada yang tidak dapat membuka pintu maafnya kepada kita, tetapi Tuhan selalu menyediakan tempat untuk kita kembali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar